Saya
sering dengar “wejangan” para orang tua jaman dulu, jangan suka
meremehkan orang. Terkadang sesuatu yang kesannya remeh, justru mampu
melesat ke depan. Persis dengan contoh usaha kecil menengah yang satu ini. Apa itu? Usaha angkringan.
Kalau
Anda pernah ke liburan atau tinggal di Jogja, Anda pasti tidak asing
lagi dengan usaha satu ini. Angkringan hampir selalu ada di setiap sudut
kota. Depan kost, samping kampus, pinggir jalan raya besar sampai dekat
bandara atau stasiun ada angkringan.
Apalagi
kalau Anda pernah mampir angkringan dekat stasiun, Anda akan menemui
angkringan Lek Man, “the legend of angkringan Jogja”. Pelopor “kopi
joss” plus “nasgitelpet” dengan positioning yang kuat dan tetap eksis hingga sekarang.
Sekilas
memang tidak ada yang istimewa dari “penampakan” contoh usaha kecil
yang satu ini. Menunya juga sederhana dan biasa saja, layaknya makanan
dan jajanan warung makan-warung makan yang ada di Jogja.
Tapi
justru dari kesederhanaan inilah yang menjadi daya tarik usaha
angkringan. Nasi kucing, sate telur puyuh, sate usus, tempe goreng, tahu
goreng isi, mie instant, aneka minuman hangat dan dingin. Menjadi daya
tarik tersendiri bagi para pelanggannya.
Kebetulan
teman saya punya tetangga yang punya angkringan yang bisa dijadikan
contoh usaha modal kecil. Katanya sudah “beroperasi” sejak belasan tahun
yang lalu. Walaupun hanya punya usaha kuliner yang terbilang sederhana,
beliau bisa menyekolahkan 3 anaknya. Dengan “kebaikan hatinya”, beliau
berbagi tips bisnis kuliner angkringan, termasuk soal laba dan keuangan. Ini dia tips untuk contoh usaha kecil kecilan, bisnis angkringan…
- Tentukan target pasar yang akan Anda bidik.
Bisnis angkringan juga bisa “dikemas” untuk kalangan menengah keatas, meski pada umumnya target utamanya adalah low dan middle end, termasuk mahasiswa. Silahkan Anda pilih target pasar mana yang akan Anda bidik. Low end, middle end, low-middle end, atau high end, monggo… - Pilih lokasi yang sesuai dengan target Anda.
Kalau Anda sudah tentukan target-nya, segera temukan lokasi yang sesuai dengan karakter target pasar Anda. Kalau low atau middle end, Anda bisa pilih lokasi yang sering buat tongkrongan dan ramai dilalui orang. Kalau high end, cari lokasi yang nuansanya cantik atau view-nya yang indah, seperti yang dilakukan Raminten dengan konsep view per-sawah-annya. - Cari karyawan yang supel.
Pesan penting dari tetangga teman saya yang punya usaha angkringan tadi, cari karyawan yang supel dan enak buat diajak ngobrol. Pelanggan akan betah dan otomatis “ngemil abis” di angkringan Anda. Apalagi target pasar yang Anda bidik adalah low atau middle end. Jadi pastikan karyawan Anda menjadi “person” yang nyambung kalau diajak ngobrol. - Perhatikan infrastruktur.
Cari tempat yang akses listrik dan airnya gampang plus memenusi syarat. Walaupun cuma warung angkringan, kebersihan dan kenyamanan tetap harus Anda perhatikan. Urusanannya sama makanan. Anda juga merasa nggak nyaman kan kalau makan di tempat yang gelap gulita atau gelasnya masih bau amis saat dihidangkan? Itu masalah tangible dan intangible… - Lengkapi jajanan Anda.
Tidak bisa dipungkiri bahwa menu angkringan yang lengkap menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta warung angkringan. Contoh kongkrit adalah angkringan depan KR. Anda bisa browsing di google untuk lihat bagaimana lengkapnya jenis makanan yang dijual. Anda bisa menyediakan makanan produksi Anda sendiri. Tapi jika kurang lengkap, Anda bisa jualkan makanan titipan. Banyak pemilik angkringan yang memilih cara kedua. Soalnya si empunya angkringan nggak capek buat masak dan tidak harus menanggung kerugian jika makanannya tidak laku.
Untuk perhitungan contoh usaha kecil yang menguntungkan ini, silahkan lihat asumsi sederhana di bawah ini :
MODAL AWAL
- Gerobak + Tenda + Kursi : Rp. 2.000.000,00
- Peralatan masak : Rp. 500.000,00
- Tungku : Rp. 50.000,00
- Peralatan makan dan minum : Rp. 250.000,00
- Total Modal Awal : Rp. 2.800.000,00
MODAL KERJA HARIAN
- Arang : Rp. 20.000,00
- Bahan minuman : Rp. 50.000,00
- Produksi makanan : Rp. 350.000,00
- Listrik + air : Rp. 15.000,00
- Biaya sewa tempat : Rp. 10.000,00
- Mie Instant : Rp. 50.000,00
- Kebersihan : Rp. 5.000,00
- Gaji Pegawai : Rp. 50.000,00
- Total Pengeluaran Harian : Rp. 550.000,00
OMSET HARIAN
- Rata-rata omset per hari : Rp. 700.000,00
KEUNTUNGAN
- Omset Harian – Pengeluaran Harian : Rp. 700.000,00 – Rp. 550.000,00 = Rp. 150.000,00
- Keuntungan per Bulan : Rp. 150.000,00 x 30 hari = Rp. 4.500.000,00
*Catatan
: Contoh perhitungan bisnis usaha kecil di atas fleksibel. kalau Anda
menyajikan menu angkringan buatan Anda sendiri, perkiraan biayanya
sekitar 350 ribu.Tapi kalau Anda hanya menyediakan menu angkringan
dengan model titip jual, Anda tidak keluar modal sama sekali.
Nggak
nyangka kan kalau usaha angkringan sederhana ini bisa memberikan hasil
yang lumayan? Makanya nggak heran kalau Jogja yang notebene dibanjiri
dengan usaha kafe dan resto gaul, tapi warung angkringan masih saja ada di setiap sudut kota. Lha keuntungannya lumayan je…
Bayangkan
kalau Anda punya 3 gerobak angkringan di beberapa tempat yang
strategis. Mantab kan… Tinggal cari orang yang jual gerobak angkringan
yang murah atau cari harga gerobak angkringan yang terjangkau kemudian
lengkapi, jadi deh usaha dengan penghasilan yang dahsyat.
So,
selama angkringan Anda punya positioning yang kuat, entah bos besar
atau para karyawan dan mahasiswa yang sedang “mengadu” pas tanggal tua,
insya Allah pasti selalu ada yang mampir ke bisnis angkringan Anda, he..he..he.. Sudah cukup kan penjelasan saya tentang contoh usaha kecil yang sukses di atas?
0 komentar:
Posting Komentar