Rabu, 04 Maret 2015

Tak Lagi Murah, Namun Tetap Meriah


Jogja mungkin terkenal dengan banyak pilihan kuliner nan lezat-lezat. Tapi bagi saya yang paling asyik tetap makan di angkringan! Nasi kucing, wedang jahe, tahu bacem, sate usus.. Lhab-lheb.. sambil ngobrol santai di bawah temaram lampu petromaks atau duduk lesehan, tak terasa udah masuk banyak ke dalam perut kan.

Apalagi kalau makan nasi kucing di angkaringan Bu Henny yang letaknya di pojok desa ngentak, bangunjiwo, kasihan, bantul, yogyakarta yang masakanya enak dan lezat semua itu pasti  teras mahal, TIDAK !!!! hanya 1000-2000 rupiah saja dengan sajian yang mantap, sampai asyik berbincang dengan penjualnya yang ramah, saya lupa kalau  waktu sudah larut malam.

Diam-diam karena meski harga per satuan menunya tergolong murah antara Rp1.000-2.000, namun untuk mendapatkan porsi yang memuaskan perut dan lidah pembeli mau tidak mau harus mengambil beberapa bungkus nasi dan lauknya. Jadilah makan di angkringan sebenarnya tak benar-benar murah jika dibandingkan makan di warteg atau warung nasi padang di mana uang Rp12.000 kita bisa mendapatkan sepiring nasi ayam, es jeruk, dan gorengan.

 

 

Saya menghabiskan Rp12.000 untuk nasi kucing, dengan lauk berupa satu buah tahu bacem, satu tusuk sate usus, sepotong martabak kecil dan segelas es teh seperti gambar di atas. Harga tersebut mungkin tergolong murah bagi para pendatang di Yogyakarta, namun untuk sebuah angkringan Rp12.000 tergolong mahal apalagi jika melihat porsi dan jenis yang dimakan tidak sebanding dengan harganya.

Itulah realita angkringan saat ini. Memang masih banyak angkringan yang murah layaknya orang selama ini mengenal angkringan sebagai tempat makan di saat dompet menipis. Tapi tidak sedikit pula angkringan yang diam-diam menguras isi dompet.




 


0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Posting Komentar